Saturday, November 29, 2008

cantik!

Nunu dan kakaknya -Hanif- sepakat bahwa orang cantik itu setengah perjuangan hidupnya telah selesai. Saya juga ikut ikut sepakat. Misalnya, orang cantik itu kesempatan “to get sumthing”nya lebih besar kan? Melamar pekerjaan, penampilan luar diutamakan pada beberapa jenis pekerjaan. Orang bilang, pandangan pertama akan menentukan langkah selanjutnya. Misalnya lagi, model iklan kosmetik wajah pasti orang yang cantik. Ya iyalah, kalau yang jadi model iklannya orang jelek atau setengah jelek atau setengah cantik bisa dipastikan produk tersebut tidak akan laku. That’s the fact. Apakah itu berarti bahwa orang yang tidak cantik berusaha lebih keras dibanding yang cantik atau sebaliknya? Jawabannya adalah 50%-50%. Tahu kan saya termasuk dalam golongan apa?. Tapi saya bersyukur, yeah, walau terkadang nyesel juga dengan tampang seperti ini. But, what can I do? Hahaha, tenang, sebenarnya saya hanya ingin membahas masalah kecantikan.

Cantik. Terkadang diasosiaikan sebagai putih. Jadi, cantik itu putih. Lihat saja semua produk kecantikan yang menawarkan keputihan [eits, bukan penyakit kewanitaan yah hehehe]. Kata mas Pujo [salah satu dosen Antro UGM],


“Jangan tergiur dengan putih, bersyukurlah dengan kulit yang seperti itu [brown.Red], ga usah pake whitening.


Yeah kurang lebih seperti itulah. Hitam putih itu sama. Tapi kok cowok tidak berpikir seperti itu ya? Ahahaha, saya suka LOBO Antro! Dia hitam manis hahaha... Lala, peace!


Cantik adalah karakteristik pada diri seseorang, tempat, objek, dan ide yang menampilkan pengalaman perseptual dari kesenangan, sifat, atau kepuasan dari pikiran atau pandangan mata (sumbernya ini)


Tahu mbak Nefertiti?

Atau mbak Cleopatra?

Nah, konon kabarnya, mereka itu diklaim sebagai cantik yang sempurna. Bagaimana cantik yang sempurna itu? Seingat saya, kata mbah Phytagoras cantik itu berhubungan dengan kesimetrisan. Simetri tersebut membentuk Golden Ratio.


Nah, kalau membicarakan ini, yang paling saya soroti adalah bentuk hidung yang pasti tidak pesek seperti saya hahaha. Ya iyalah, yang pesek itu manis, yang mancung itu cantik. Seperti kucing Persia, semakin pesek semakin mahal ahaha. Setuju? Yeah, woteva! Okeh, sebenarnya dari tulisan ini bisa digali lagi cantik dari berbagai perspektif, hanya saja, saya tidak akan membicarakan itu. Ketertarikan saya bukan pada the body dengan segala macam pernak pernik luarnya. Mungkin saya lebih tertarik ke pembangunan, kemiskinan, dan lingkungan. Hahaha sok ngomongin antropologi ayayay... Neh tulisan cuma iseng doang...


P.S : Tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan, putus asa adalah dosa! Kata tabib muda Abdul Jafar [ahli pengobatan alternatif hahaha, teringat iklan ini di salah stasiun radio kota Palembang]

-jerawatan, sumpek, tugas numpuk, kangen, putus asa, GILA!!! Peace!




2 comments:

  1. Menurut gua cantik itu harus luar dan dalam, baru itu cantuk sempurna okay !, oh iya salam kenal

    ReplyDelete
  2. hey, lam kenal juga... thx 4 coming huek pake bahasa apa tuh???
    thx buwat komennya, memang cantik itu harus luar dalam tapi dari sudut pandang mana dulu nih? hihihi... kalo cantik menurut Phytagoras (yg saya tulis), cantik itu adalah cleopatra dan nevertiti yang ber-golden ratio... hehehe...

    ReplyDelete

Bantai tulisanku...