Wednesday, December 30, 2009

Watttaaa - Bruce Lee

All I can say for this new year is :

WATTTTTTTTTAAAA!!!


Ehm, thank you, thank you
^standing applause^



-little.aya_

Bencana Besar Itu Bernama...

Ga tau ini postingan yang penting ato ga. Yang jelas aku anggap penting. Lagipula beberapa postingan terakhir juga sebenernya ga penting [bangke] buat di-post di bloggy.

Barusan aku out ke Burjo deket rumah [tapi tetep naek motor]. Pesen mi goreng tante sama es kapucino. Aak-nya angguk angguk yang aku anggap sebagai "yes I get it". Sambil nunggu pesenan aku duduk paling depan karena rame banget cowok cowok di belakang. Pede aku makan pisang aroma dan pisang molen. Pesenan yang pertama dateng adalah es kapucino. Aku sruput aja tuh es scara nih tenggorok udah kering kena gorengan.

Pesenan kedua dateng. Asisten Aak [yang masih sangat muda itu] menyodorkan semangkuk mi. Aku raih mangkoknya tapi belum benar benar aku terima. Beberapa detik kami sama sama memegang mangkoknya. Bukan karena kami saling pandang tapi mataku terbelalak pada isi mangkoknya.

TELOR!!!

"Loh A', kan aku pesennya ummm ummm, ya udah deh gapapa"

Mangkok masih belum juga kami lepaskan.

"Umm umm umm"

Si asisten Aak heran. Aku terima mangkoknya dengan raut muka kusut sekusut benang kusut. Lalu si asisten berkata,

"Kenapa mbak?

"Umm tadi aku pesennya ga pake telor... Aku alergi... Tapi umm umm ya ga pa pa lah..."

^sigh^

Si asisten langsung ke belakang laporan sama si Aak. Tapi si Aak mungkin merasa sangat sangat bersalah sampai sampai ga berani keluar dari dapur. Halah aku lebai.

Aku santap semangkuk mi itu dengan perasaan ingin menangis. Sedih. Bukan apa apa. Aku memang anti telur. Seandainya ga ada orang lain di siti mungkin mi gorengku udah jadi mi kuah... Huhuhuuu... Kebayang tiap kali aku pesen mi goreng tante [tanpa telor] di tiap burjo-nan, adekku pasti protes.

"Halah mi kan bisa dibikin di rumah"

Tapi aku sekarang ga pernah mau nye-tok mi di kontrakan. Sangat sangat menghindari mi instan. Tapi kalo mi instan di burjo aku mau. Aku ga pernah bisa masak mi yang enak kek di burjo... Sekarang aku menyesal mengapa aku pesen makanan itu... Yah aku lapar karena kelamaan bercumbu dengan si "T" maka aku keluar saja sendirian. Adekku lagi ga tau di mana...

Laaaaaaaamaaaaa aku bisa menghabiskan mi itu. Untung saat itu ada Electra lagi maen di Global Tipi. Jadi perhatianku teralihkan ke sana. Scara yang maen kan si Jenny-ku
;)
Aku makan mie tanpa sering sering nengok ke dalam mangkuk. Aku benci liat telornya... Sumpah aku benci... Kan postingan sebelom ini juga tentang kebencianku terhadap telor... Huaaaaakz!!! Bencana sangat lah!!!

Jadi males "maen maen sama T" lagi... Dah ga napsu tapi deadline udah di depan idung [kuyangpesekini] huhuhuuu
v_______v;


-little.aya_

Berani Bertaruh Bahwa [sannya]...

Oh mein God...
Meine liebe God...
Jerawatku nambah 3! 3 sodara sodara!

Aku kembali mengingat ingat aku makan sesuatu yang mengandung telur ato ga. Tapi nggak tuh, huhuuu eh tiba tiba inget kalo kemaren kemaren makan ayam yang dilumuri tepung dan itu bukan tepung. Tapi telur... Huhuhu...

Aku berani bertaruh bahwasannya itu adalah telur!!!

Padahal besok keluargaku sampe di Jogja, oh no! Aku bilang pada ibu kalo jerawat hasil ke Petungkriyono Januari lalu udah hilang. Yeah at least ga separah dulu... Gimana nggak, selama 2 minggu lauknya telur 3x sehari!!! Ah males mbahas itu. Mengingat aku akan ke sana lagi Januari besok.
^sigh sigh sigh^

Suatu keharusan yang sangat tidak ingin aku lakukan... Yah nasip jadi [calon] antropolog...
(v_______v)a

^dengan kekuatan bulan aku terima nasipku!^

Naaah tadi aku keluar balikin CD ke Studio One [hujan hujan]. Trus mampir maem tekwan di Jakal. Trus liat berita kalo mbah Gus meninggal. Innalillahi... Damailah mbah... Maklum di kontrakan tipinya diangkut tetangga tapi mungkin besok udah balik berhubung keluarga mau dateng. Nah, trus aku dapet mandat dari babeh buat nyiapin masakan. What??? Duh apa yak? Berhubung aku lagi makan tekwan dan babeh ku itu doyan bangke ama makanan itu, beliau malah minta disiapin tekwan. Hahahaha! Jauh jauh dari Palembang mintanya terkwan...
^lol^

Nah aku janji nyiapin tahu pong... Anget anget ajibbb
^yum yum^
Tapi belinya jauuuuuh! Di Gabusan sana
^one of my fave^

Hayah hayah mana mereka nyampenya sekitar jam 10 malem
^sigh^
Masakin apa ya? Jadi kepikiran buat masakin pindang... Yum yum... Tapi cuma kepikiran doang. Binguuuuuung!

I love my diary on bloggy...
Kukirimkan kabar ini
tidak melalui FB ku yang sedang mati...

Dah ah mau nerusin bercinta dengan si T hihihiii. Thanks ya
;)


-little.aya_

Kaligatou Gozaimasu!

Aku kaligatooo! Huhuhu gara gara mandi pas hujan turun... Tangan kananku bental bentol... Leherku merah merah... Dan bagian bagian lain tubuhku diserang rasa gatal... Itchyyy! Huhuhu... Jiah sekarang pipi dan bahu kiriku hiks...
Oh minyak telon dan caladine, aku mencintamu...

Nasib punya kulit sensitip [huek]
^garuk garuk^
(v_______v)a

Padahal rencananya mau keluar cari maeman yang [mungkin sahaja] tercecer di jalanan... Tapi ini hujan bung!
^garuk garuk betis kiri^

Oh rain rain rain please stop it...
^begging^

Oh iya aku tadi balik dengerin Breaking the Habit nya LP yang live entah di mana... Udah lama aku ga merasakan suka ini setiap melihat video nya! Feel nya dapet banget haphaphap
^catch it!^

"I hv no options
left again"

Yah kek sekarang ini, just stay at my room, making love [ups] with my lepi and... keep on scratching the whole body hiks
~,~

Apa karena pake kemeja gobor si bodoh ya? I guess not... Hahaha jadi kangen, kebodohan ketika keliling Jogja nyari bahan kemeja ini hihihi...
^hush hush^

Ah intinya aku gatal gatal dan kelaparan...

-little.aya_

Tuesday, December 29, 2009

All That I Want

^ jeruk 1 kilo
^ tiramisu ala Ananda
^ stroberi sundel eh sundae
^ milk.tea.tonkji
^ semangka!
^ pizza tuna
^ croissant yang plain
^ uang!!!

Semoga mereka ada di bawah kasurku begitu aku terbangun jam 6 nanti... AAAAAAAMIIIIIIIN!!!

Ups, keluargaku dah pada di Jakarta. It means that besok eh nanti sore atau malem udah nyampe Jogja. Artinya juga, aku harus ngebut garap the whole things yang aku tunda tunda. Oh wasit! Aku minta tambahan waktu!!!

Zzzzttt ~purapurapinksun~

-little.aya_

Berangkatlah dengan Tenang, Pancarkan Sebersit Harapan

Haha! Ngerrri bangke tuh judul. Tapi itu adalah syair yang sedang mengalun di kamar adek ku. Yang suaranya terdengar sampe sini. Di kasur ku. Hayah!

Lagi lagi mendapati diri terkapar di atas kasur! Jengah aku! Ok. Tak ada yang datang. Membantu. So I have to move on. Alone.

Aaargh jangan ngomong doang! Bangun sana! Keluar! Cari maem! Beli apapun yang kau mau! Dan cepat kembali bercinta dengan transkripmu! Ini 29 bung! UAS mu belum juga kau garap!

Haha! Selamat! Teruskan saja kau yang seperti ini! Diam jadi kutu busuk di kasurmu sendiri! Kelak kau dapati, penyesalan seumur hidup menghabiskan akhir tahun dengan MEMBUSUK....

Congrats!

-little.aya_

Monday, December 28, 2009

Diam diam Malam malam

Mengagumi tulisan tulisan di blogku yang lama dan yang ini dalam heniiinggg. Lagi lagi ga bisa tidur.

Tiramisu... Mau...
The best dessert in the world ~ Alex

Mau nyanyi ah! Ga boleh diprotes!

~baby look at us
the way we move
from side to side,
it's all so smooth
with every step we take,
it just get better!
~

^suka!^

Aku kangen My-Ank, Adiz, Nunu, Fiit, Echy, Ory...

-little.aya_

am [not] okay - without capital letters

-taken from my chemical romance_

what will it take to show you that it's not the life it seems?
(i'm not okay)
i've told you time and time again you sing the words but don't know what it means
(i'm not okay)
to be a joke and look, another line without a hook
i held you close as we both shook for the last time take a good hard look!

i'm not okay
i'm not okay
i'm not okay
you wear me out

forget about the dirty looks

aku berharap bahwa aku dalam keadaan yang baik baik sahaja. and i am... am fine! tapi ada sesuatu di dalam hati yang tidak bisa aku tangkap dan lihat rupanya. aku ga tau apa itu atau siapa itu. tapi aku berharap bahwa itu adalah aku. aku yang sedang merasa sedikit aneh di akhir tahun ini. am out from facebook. ini yang ketiga kalinya. semoga cepat kembali setelah hati ni berbisik jujur, "am fine..."

walau hati adalah organ terumitku, untung nih otak masih berfungsi dengan baik walau kadang aku terlihat gila. otakku memerintahkan, "out of it for a while". bersiap menata hati. bersiap menghadapi tahun depan. semester baru. mata kuliah baru. masalah baru. kehidupan baru. serba baru. am out!

-little.aya_

Sunday, December 27, 2009

No Space Left

Hoaaam,

Gara gara semalem tidur pake kasur [setelah 4 hari nemplok di lantai] aq bener bener ngerasa bahwa surganya mendengkur emang di atas kasur! Sooo comfort!

But! Gara gara kasur juga aku telat janjian. Yang harusnya jam 9 molor 30 menit [setelahnya]. And now what? Aku ga garap apa apa dan membiarkan diriku tidur. Ga tidur bener actually. Grasah grusuh kanan kiri [ok] cuma buat mejemin mata. Tapppppppi...! Ga bisa! Aaargh dongkol...

Di kepala ini huruf huruf terbang acak saling tabrak. Rusuh. Ribut. Aku terganggu. Buka fesbuk, siap siap memasukkan huruf huruf tersusun dalam kotak status, eh gagal. I mean, ga jadi. No space!

Kata lagu sih, it's like breath breath am breathin' underwater. Sesak.

Dan sekarang posisiku masih di kasur, memegang handy. Otakku beri perintah pada ibu jari untuk mengetik cepat setiap kata yang terlintas di otak [bukan dengkul]. Kupikir otakku selalu menghasilkan sesuatu yang yeah sebut saja bermutu.

Tapi kali ini tidak. Otakku butuh tidur tapi mata tidak. Hasilnya adalah ini. Tulisan sampah yang diketik oleh ibu jariku meski hatiku berkata,

"What are you doing? Stop it!!!"

Ok, then I'll stop it.



-little.aya_

VioLa...!

There's sum1 out there, who can accept every bit of me [you]...

^listening Enya^

inicumasecuilupilmalamhari

-little.aya_

Saturday, December 26, 2009

Minggu Akhir Tahun

Wuah lagi lagi udah sampe di hari Minggu. Pagi ini dibangunkan dengan SMS dan telpon curhatan seorang teman... Hihihi... Sekonyongkonyong aku merasa benar perkataan mas Faizal bahwa ada perjumpaan, ada perpisahan... Setelah kemarin kemarin Jakarta merenggut orang orang terdekatku, sekarang tiba saatnya semester akhir yang merenggut mereka
^sigh^

Yeah at least masih ada aku lah di sini, berstatus mahasiswa yang siap di aktif-kan lagi! Hahaha... Satu tahun itu sebentar, tapi juga lama. Tahun depan bisa ga ya aku lulus walau sekarang juga udah mulai nulis? But normally, SKS ku masih banyak yang belum diambil gara gara cuti satu tahun akademik. Hufh hufh fuih... Semoga bisa dan harus bisa!

Pagi ini aku juga menggilai play list di win amp ku... Enya, Darin, Kelly Clarkson, 21 Guns nya GD, Peteterpantat, Celine Dion, dan... ehm ga mau nyebut ah hahahaha... Little bit desperate karena mendapati Minggu ku menyepikan dirinya... Tapi aku pikir buat apa jadi ikut ikutan menyepi juga? Mending jalan, nonton Avatar, beli baju putih itu, dan berakhir di Empire duduk sambil garap transkrip... Hidup itu indah bung!
^say no in my deepeest heart^

;p

Adios, adios,,,

-little.aya_

Friday, December 25, 2009

Cinta Cinta Cinta : Oh Hoochy Coochy Ga-la!

Ini nih tema yang paling aku hindarin seabad-abad lamanya. Kepikiran buat nulis sesuatu tentang cinta, masalah [hadiah] yang sedang dihadapi oleh beberapa teman, dan aku sendiri [mungkin]. Iiih sungguh eneg rasanya nyebut kata yang satu itu karena aku ga pernah yakin akan-nya.


---breaking---


Si Twin SMS, katanya dia besok mau ke Temanggung. Si Reza Ilkomp 04 nikah! Oh shi^! Semakin banyak sahaja... Huff... Relax, am 23, single, a student, and am happy! Absolutely yes!


---lanjut---


Ummm, salah seorang teman didekati via FB oleh seorang pria [yang ternyata satu fakultas waktu di MIPA dulu]. Anehnya, mereka sebenarnya baru bertemu sekali [saja] seumur hidup di kehidupan nyata. Pun, sepertinya si cowok banyak bercengkeram2an denganku dan bukan dengan si cewek. Tapi siapa tahu juga kalau mereka saling melirik saat santap malam selepas nonton bareng di XXI waktu itu? Ooops, bukannya aku menginginkan itu cowok. Cuih ga banget. Cuma heran aja, kalau memang si cowok suka sama si cewek, mengapa ia nggak melakukan first approach ke si cewek malem itu? Padahal keesokan harinya, si cewek dengan girangnya bercerita bahwa si cowok nge-add dia di FB. Berbalas-balasan status dan wall-wall-an. Cuma itu. Tapi si cewek malah keleper-keleper sama si cowok. What the??? Dasar racun FB!!! Hebat betul... Hufh, berulang kali aku bilang pada si cewek bahwa si cowok tuh ga serius. Loh tau dari mana? Insting binatang! Berbulan-bulan berlalu. Baru sekitar sebulan setelah berbulan-bulan kenal, mereka akhirnya sms-an. Sekarang? Si cewek baru menyadari secara tidak langsung bahwa perkataanku benar adanya... Hufh, I've tried to tell you honey...


Nah rada-rada mirip dengan kisah pertama di atas. Ada temenku di Antro yang baru-baru ini menikah dengan seseorang. Kisahnya agak panjang actually. Tapi sebenernya ga juga sih. Lho, what do you mean? Ummm si cewek ini kenal dengan suaminya via FB sewaktu kami sedang nyibuk research di Jerman Selatan. Sepulangnya ke tanah air, si cewek hilang dari peredaran. Beberapa bulan kemudian kami semua dikejutkan dengan kabar bahwa ia telah bertunangan dan akan menikah dalam waktu dekat. What??? Usut punya usut, si cewek yang juga lumayan sering curhat ke aku [dan juga sebaliknya] ternyata mengenal si cowok via FB!!! Four thumbs up buat dia yang berani melangkah ke jenjang yang lebih jauh... Congrats ya sist...


Ada juga seorang teman yang mengenal pacarnya via MIG33. Akhirnya mereka bertemu di dunia nyata dalam "acara" KKN. Sebelum KKN dimulai, si cewek mengaku bahwa ia adalah cewek paling manis di kelompok KKN-nya. Hihihi, dan akhirnya mereka bertemu. Sepanjang kisah KKN mereka, memang mereka menjadi semakin dekat. Mbuh piye carane. Padahal saat itu si cewek menyandang status pacarnya si X. Setelah KKN, mereka putus! Dan romeo-juliet KKN ini akhirnya jadian. Keeksisan kemesraan mereka berdua di FB terkadang bukan membuat sebagian orang ngiri tetapi ngerasa little bit ya you know lah. Norak? Ummm mungkin? Sempat terucap dalam hati, "Ya Gusti, baru kali ini pacaran kali ya?". Nah, karena si romeo-juliet ini udah jadi satu, ternyata muncul lah korban. Teman terdekat si cewek merasa bahwa ia tidak lagi diperhatikan karena dunia sekarang hanya milik si romeo-juliet itu. Oh mein God...


Ada juga seorang teman yang dengan beraninya menyatakan perasaan sukanya pada seorang cowok. Yeah walaupun kami semua dan ia sendiri tahu bahwa ia akan ditolak tapi apa salahnya nyoba. At least udah diungkep eh diungkapin dan ga menyesakkan dada lagi. Aku ga pernah melihat ia sebegitunya sama seorang cowok. Tapi nyatanya mereka ga bisa lebih dari sekedar teman. Oh poor you... But gapapa, hidup itu adalah tentang berbicara! Sekarang si cewek malah udah deket sama cowok lain, ya brondong juga sih. Tapi aku senang, setidaknya ia dapat mengalihkan perhatiannya kepada sesuatu, a new guy... Congrats ya bu...


Ada juga seorang teman yang benar-benar teguh pada pendiriannya bahwa semua cowok itu sama saja. Ooops am not gonna talk about it ho ho ho...


Aku aku aku!


Hahaha aku bener-bener ngakak! Aku? Yeah aku bisa tegar kembali setelah nonton Happy Go Lucky. Siapa yang mau sama aku? Ga ada tuh. Tapi aku senang mengagumi seseorang. Yah aku tipe orang yang gampang suka, tapi untuk lebih dalam itu sulit. Ummm aku belum siap untuk sakit [lagi]... Sejak dulu, aku tersakiti. Sekarang ppun demikian. Beberapa waktu yang lalu seseorang telah menikah. Sakit rasanya. Tak terucap kata maaf darinya, just leave and drop me like that. Tapi memang waktu adalah penyembuh. Sekarang setelah beberapa lama, dengan menyibukkan diri dan lagi-lagi tanpa sadar aku mengagumi dia [another man], I realize that am fine. Thank you.


Bahkan aku bersyukur, walau aku belajar dengan bayaran rasa sakit. Belajar untuk sadar bahwa seseorang tidak bisa dipercaya ketika bilang sayang tanpa tatap muka, face to face you know? Ummm agak sulit ternyata untuk menulis sebuah postingan tentang si C ini. Yang aku tahu adalah bahwa banyak kesakitan selama aku berteman dengan si C. Tapi mungkin rasa sakit itulah yang membuat kita senang. Who knows?

;)


Come out! Come out! Wherever you are, am ready and waiting... Happy Go Lucky!!!


-little.aya_

P.S : kita adalah orang-orang yang beruntung, aren't we?

Thursday, December 24, 2009

Rameee!

Hip hip hurrraaay!!!

Kini aku telah menemukan beberapa blog cah Antro. Sudah lama aku bertanya-tanya, apatah cah Antro jarang yang ngegoblogdiblog??? Ternyata ga juga. Yah at least walaupun yang aku temui adalah blognya kakak angkatan [04] setidaknya blogku berisi list cah Antro. Habisnya selama ini blogku didominasi oleh cah Ilkomp, Komsi, Rekmed, dan sejenisnya.

Jihaaa! Nulis nulis nulis!



Merrygoround! MerryXmas!

-little.aya_

21 Guns

Lho, apa hubungannya ya dengan postingan kali ini? Hmmm ga ada sih cuma lagi keinget aja sama kebodohan aku dan adekku, sebelahan kamar tapi komunikasi via FB sembari request lagu ini dan DSD nya PP. Maklum, di kamarku ga ada sound system kek di kamar adekku. Buat denger lagu sambil ngebom, bam bum bam bum...

Hufh... GA NAPSU NGEBLOG TAPI PENGEN NGEBLOG... lah kepriwe toh???

-little.aya_

Tuesday, December 22, 2009

Dan,,,

,,, aku merindunya - seketika sekujur tubuh dijalar rasa pilu...
bukan aku ya? tak papa, maka biarkan aku mengagumimu dengan sederhana [saja]...

-little.aya_

Monday, December 21, 2009

menggigiti malam

Pengen nulis blog!

Pengen nulis blog!

Pengen nulis blog!

Pengen nulis blog!

Pengen nulis blog!

Pengen nulis blog!

Pengen nulis blog!

-little.aya_

Thursday, December 3, 2009

Menarik

Yep, menarik untuk melihat, mengetahui dan merasakan perubahan yang ada di sekitar. Entah itu teman, lingkungan maupun diri sendiri. Haha kini aku jadi pribadi yang jauh sebelumnya tak pernah terbayangkan! Capek...

Ini, untukmu Bunda...

-little.rian_

Saturday, November 28, 2009

One by One

by : Enya
^didengarkan lebih dari 10 kali malam ini^

Here am I
yet another goodbye!
He says Adios, says Adios,
and do you know why
She won't break down and cry?
She says Adios, says Adios, Goodbye.

One by one my leaves fall.
One by one my tales are told.

It's no lie
she is yearning to fly.
She says Adios, says Adios,
and now you know why
He's a reason to sigh.
She says Adios, says Adios, Goodbye.

One by one my leaves fall.
One by one my tales are told.

My, oh my!
She was aiming too high.
He says Adios, says Adios,
and now you know why
There's no moon in her sky
He says Adios, says Adios, Goodbye.
She says Adios, says Adios, Goodbye.

No Goodbyes
for love brightens their eyes.
Don't say Adios, say Adios,
and do you know why
There's a love that won't die?
Don't say Adios, say Adios, Goodbye.

Don't say Adios, say Adios, Goodbye.
Don't say Adios, say Adios, Goodbye

Why Enya?

Sebenernya ga terlalu nge-fans ama Enya tapi malam ini aku khusus datang ke warnet tetangga depan UII ekonomi cuma buat dengerin Enya terutama One by One ini. Pas banget gitu buat suasana malem ini. Ya ga karena liriknya tapi karena alunan musiknya dan kata-kata adios~gudbye.

Gagagaga... E e e, e e e, e e eh... Syalalala hm hm hmmm~~~

-little.aya_

Thursday, November 26, 2009

Rice-Ball a.k.a Bola bola Nasi

Hi Aya!
I hope you are fine. Have a happy Hari Raya!
Here is the recipe I promised you long ago:

Neli’s Riceballs
2 mugs boiled sticky rice
1 tsp. salt
2 tsp. sesameseeds
2 small eggs
5o-100 gr. of grated cheese
2 Tbsp.white flour
Mix well together, form small balls , deepfry in oil till light brown and crusty

Love,
your Freiburg mum


Mum, vielen dank...! It really cheers up my lonely Hari Raya Haji... Thank you for your email, warm hugs and kisses for you all... I'll try it, jihaaaaaaaaaaaaaa!

P.S : udah ngidam sangat, hahaaay!

-little.aya_

Tuesday, November 24, 2009

Find a Way - J.Five

MUSNAH


^mencoba untuk sekejap punah^

Apa arti seorang teman? A shoulder to cry on? Puih!

Friday, November 20, 2009

Am Burning Up In Here...!

Udah dua hari saya merasa sangat moody. Dimulai dari hari Jum'at kelabu ketika hati bimbang hendak berangkat Kopit (Komando Pithik) nya cah Antro di Kaliurang atau tidak. Malamnya saya merasa sangat sangat tidak dalam mood yang baik sehingga memutuskan membaca Umar Kayyam yang lama sudah tergeletak di atas meja. Tetap saja not in mood!

Sabtu pagi bangun pagi dan (lagi-lagi) merasa not in mood. Tapi tetap saja pergi nganter Adis karena udah janji. Ke mana? Ke Sarjito...

^sik tak BAB dulu ya^

Perjalanan pulang ke rumah saya melaksanakan niat buat creambath yang udah lama tertunda. Tapi bukan relaxing yang saya dapet malah pressing. Saya mengamuk! Gimana tidak? Dari awal proses, saya sudah merasa dipermainkan.

First step, cuci rambut, berasa dijambak-jambak secara halus! Air mengalir ke badan dan menyiprati muka serta merasuk ke dalam telinga!

Second step, handuknya bau! Di tempat seperti ini mengapa handuknya bau???!

Third step, mbaknya mijet kepala sambil maen-maen. Berulang kali saya bilang, "Mbak, kuatin dikit ya" dengan intonasi yang rendah. Masih saja mbaknya PPGT (pura-pura ga tau), cuma habis ditegur saja dia mijetnya kuat tapi setelah itu? Aku berasa dielus-elus! Bangke! Apalagi ketika mendapati tangan kirinya mulai turun-turun ke arah muka, sial!

Fourth step
, pijet tangan ga masalah tapi pas pijet kaki saya malah digelitik-gelitik. Saya ingat, 2 kali mengatakan telapak kaki saya tidak usah disentuh eh dia ngeyel! Saya sampai menjerit! Huaaa! Bangkeee!

Fifth step, steam rambut ga masalah pikirku eh ternyata posisinya ga pas di tengah-tengah! Huaaa!

Sixth step
, cuci rambut... Ini dia kejadian yang mendekati amarah! Gimana tidak? Air mengalir membasahi punggung belakang, telinga kanan dan kiri, hingga wajah! Sampai akhirnya aku bilang dengan nada ketus, "Mbak, ini loh!" sembari mengelap air di leher.

Seventh step
, ini puncak amarahku... Blow rambut, panasnya sampai-sampai bisa membuat aku menjerit, "Aw, panas!" apalagi ketika dia menghentikan monyong alat pengeringnya di beberapa titik kepala selama beberapa saat! Hingga dia sampai pada leher, aku bilang sembari sontak berdiri, "UDAH UDAH! PANAS!!!". Dengan begonyaaa, dia hanya berdiri diam tak mengucapkan apa-apa. Bangkeeeeeeeeeeeeeeee!!!!!!!!!!!

Ow belum selesai
, ketika membayar, saya tidak mau menerima kembalian! Mbak-mbaknya pada bingung... Motorku tak gas kencang sambil menerobos tiang-tiang di depan salon!!!! Silahkan tertawa!

I've never been like this before!!! I need refreshing!!! Beeeeeaaaacccchhh!!!

^little.aya^

Thursday, November 19, 2009

Neu Neu Neu

Entahlah, tak banyak perbedaan yang bisa dijumpai pada blog ini. Hanya sedikit [banyak] mengurangi warna warni di sana sini. Mungkin juga postingan berikutnya tidak akan banyak menghadirkan gambar-gambar. Saya suka blog yang ramai seperti es krim atau sup buah tetapi [mungkin] tidak untuk saat ini dan ke depannya.

Mengapa tidak membuat blog baru saja?

Hmmm, [tidak] sulit sebenarnya tetapi saya sudak muak membuat blog di sana sini. Jadi saya memutuskan untuk mengaktifkan lagi blog ini... A lot of memories here...

Terkadang saya kangen dengan cerita-cerita mengenai diri saya dan ketika [sedang] aktif-aktifnya di Fesbuk, ternyata tidak banyak kata yang bisa dituangkan di sana... Tidak seperti blog di mana saya bisa nulis sampai muntah, hehe...

Semoga saya tidak lagi menghapus blog yang [sebenarnya] punya banyak kenangan bersama. Tetapi ini mutlak blog saya sendiri! Just me and my self...

Mengapa ganti judul?

Dulunya blog ini berjudul "Happy Feet" tetapi sekarang menjadi "Quo Vadis - Happy Feet". Sebenarnya tidak diubah, hanya saja ditambahkan dua kata di depannya. Inspirasi kali ini didapat dari Terminkalender saya yang dibeli di Freiburg beberapa bulan yang lalu. Di sampul depannya tertulis "Quo Vadis" yang artinya "Ke mana engkau pergi" alias "Where are you going?". Sebenarnya kalimat itu diambil dari kitab Perjanjian Baru tetapi saya tidak peduli! Saya senang! Resapi saja kalimat itu dan terbangkan pikiran kalian ke sebuah lapangan rumput hijau dengan satu pohon di tengahnya berhias langit biru... Di sanalah saya ingin berada [kini] untuk sekian kalinya...

Tschuss!

-little.aya_

Wednesday, November 18, 2009

akhirnya

... semua akan tiba pada suatu masa yang telah lama kita ketahui ...

semoga aku semakin cinta menulis setelah kutinggalkan blog ini dan kuhapus blog (bersama) yang ini

love of my life,

-little.aya_

Tuesday, July 7, 2009

aku di sini

akhirnya tiba juga aku di freiburg (telaaat, dah mau pulang, juga!) hihihi...

rinduku padamu...
sejuta cerita untukmu...
sejuta rasa untukmu...
sejuta untukmu...

-little aya_

Sunday, March 15, 2009

Jeruk オレンジ Orange Anaranjado or Whateva!


Keranjingan jeruk lagi,,, tapi keranjingan kali ini ga seasyik dan separah dahulu. Ga ada aroma sesegar orenji-orenji terdahulu... But actually I love orange very much!
Tomorrow is my brother's b'day and I got very confused until I decided to buy a small blackforest at Superindo... Hufh, talking about age is make me feel so crazy!!!

Monday, February 23, 2009

happy feet

dah lama ga menjamah blog ini,
dapet foto neh dari si bocah tua nakal,
tak kasih judul
HAPPY FEET...

Thursday, January 15, 2009

kentu^, kentut, and today...

Pagi ini saya mencuci pakaian (dalam rangka mempersiapkan diri ke Petungkriyono) sehingga saya menderita lelah yang luar biasa (sembari muntah). Akhirnya saya memutuskan untuk tidur, bangun pukul 10.30 dan langsung mandi. Padahal saya ada ujian pukul 11.30, tetapi karena memang saya tidak tertarik dengan mata kuliah itu (fungsionalisme-strukturalisme) maka saya MALAS SEKALI UNTUK MENGHAPAL!

Jadilah saya mengerjakan ujian dengan semena mena. Saya (tidak) menyesal! Mungkin nanti saya akan (tidak) menyesal ketika mendapatkan IP yang rendah setelah satu tahun tidak menjalani ujian karena bla bla bla.

Hal kedua (yang tadi yang pertama lho ya) adalah : saya bergembiraaa! Akhirnya semua membuahkan hasil hohoho... Proposal kami udah jadi... Fiuh, berkurang satu beban saya... Beban kami semua... Hanya itu yang bisa saya lakukan sebelum bersemedi di Petungkriyono selama dua minggu... Proposal dicap dan siap ditebar (mang bibit hahaha)...


Hal ketiga adalah mengenai status saya yang ada di Facebook. Awalnya saya berstatus :

lagi pengen kentu^

yang ternyata jika dihilangkan ^nya akan berarti saru (tidak sopan) dalam bahasa Jawa, artinya adalah Fu*k. Terima kasih atas koreksinya tetapi bukan itu yang saya maksud, melainkan kentut (buang angin).

Dari sini saya menjadi semakin merasa sedikit gimana (gitu) dengan masalah bahasa. Merujuk pada postingan saya yang juga membahas masalah bahasa-nya Eyang Malinowski.

Hufh, saya harus kembali berkutat (semoga satu kata ini tidak berarti saru dalam bahasa bahasa tertentu) dengan my Yui... I hate Friday!!! HECTIC semuaaaah!! HECTIC teruuuuuuuuuus!

Wednesday, January 14, 2009

[Terkutuklah] Windows Asli beserta Vista [2]

Sabeeeeeeeeeeeer gya gya gyaaaaaaaaaaaaaa tengkiyu sooooo mmmmmmuach (lho lho lho lebaiy!) Tau kan postinganku sebelum ini? Hahaha, ternyata kata Saber alias Window, konten vista ku tuh udah ada di dalam diri Yui itu sendiri hahaha (i've seen) tengkiyuuu... Fuih... Untungnya sih aku scan pake AVG (kemaren aku pake Mc Afee yang jarang aku update hehehe)... Yakin, pagi pagi nongkrong di burjo sambil ngobatin si Yui ternyata mbuat aku ngantuk dan tertidur dari pukul 7 hingga pukul 10 pagi gyahahaha...

Aku cinta Yui!!!

Tuesday, January 13, 2009

Terkutuklah Windows Asli beserta Vista

I hate them soooooooooooo muuuuuuuuch!!! Apa itu???!!! Hiks, aku merasakan sakit yang Yui alami... Salahku juga, pasti Yui udah sekarat... Huwwwaaa... Aku bertemu Yui di Computa, aku merasa baek baek saja ketika pertama menyentuhnya... Itu bulan 7 tahun lalu... Sekarang ketika Yui harus dicuci otak, ternyata alat cuci otaknya tidak memuat semua yang dibutuhkan Yui ku... Computa sialan, apa akunya aja yang ga teliti? Aku ga dapet CD vista yang asli, atau akunya memang tidak diberi? Mungkin itu bisa dimaklumi, tapi CD Yui ku??? Kenapa bisa di dalamnya tidak lengkap???!!!

Huwwaaaaa kalimatku njelimet... VIRUS SIALAN!!! WORM SIALAN!!! I HATE YOU SOOOOOO MUCH!!!!!!

DAENK DAENK DAENK!!! TRAKTIR TIRAMISU (jadi inget daenk gara gara tadi "ketemu"...)

Sunday, January 11, 2009

I love this sunny morning (musume lho lho lho)


Huwaaa!!! I cant describe how happy i am right now!!! Si bocah tua nakal (hehehe peace) just visited my blog 7 hours ago. He wrote :

"I visited your blog but it's still hard for me to read. It takes very very long because of my bad bla bla bla -secret-. But one thing I can tell you for sure : TIRAMISU is the best dessert there is on this planet!"

Oh nooo!!! What a stupid little Aya!!! I have to treat you someday!!! Hahaha... He also wrote :

"What is this article about The Freedom Writers : A Toast for Change? Did you write it?"

Finally, there's one who gave a comment about it hahaha... Yup i wrote it... It was for my final exam... Yahooooooooo! Tiramisu and The Freedom Writers... You have to try them!!! Lho lho lho what does it mean???


Pssst Pssst : bingung dengan kata pertama untuk memulai laporan! Together we can... Can be a crazy people hahaha

I like this movie so much!!! Happy Feet - years ago...

Be differerent is not a stupid crime!!!

Tiramisu VS Ice Cream

Hohoho, blogku dicap sebagai Ice Cream Blog oleh Sensei Ndandix...!!!

Jadi inget terakhir makan es krim di Mc D Sudirman (maaf kan, aku bukan mau sengaja nyumbang buat pihak pihak tertentu lho...). Gila, asoy geboy banget tapi aku bukan penggemar berat es krim lho! Hanya di saat saat tertentu aja. Oh ya jadi inget ada yang utang es krim sama aku 1 liter!!! Hoi hoi hoiii bayar hoiii! Dah berapa taon tuh utangnya??? Aku paling suka rasa blueberry, orange, daaan strawberry!!! Tapi yang ada potongan buahnya hehehe... Oishiiiiiii!!!

Nah, laen lagi dengan tiramisu (plis jangan dipelesetin jadi tirami-a-su hohoho)

Tiramisu ngingetin aku sama Anti Komsi 05 yang sekarang jadi anak Ext Ikomp hehehe. Kita keliling keliling cari tiramisu, ke mana mana halah... Akhirnya nemu di kedai Cokelat tapi katanya bahannya susah didapet jadi menu itu kosong siaaaaaaaaal!!! Itu 3 tahun yang lalu mungkin, tapi tahun 2007 aku nemu di KeKo (Kedai Kopi), tapi makannya bukan sama Anti, melainkan Adis hehehe.

Katanya ada makna dan aturan dalam dua jenis makanan itu, guess what??!

Saturday, January 10, 2009

Tidur : Anugerah atau Bencana?


Hey, aku memecahkan rekor tidurku di tahun 2005 dulu. Itu waktu aku masih jadi anak kos di Blangkonet (sebelah Fisipol lama-kampus paling ujung di UGM). Aku lupa detailnya (duh itulah gunanya catatan etnografis lho lho lho?) tapi yang jelas waktu itu aku habis ngikutin acaranya Himakom di Kaliurang.

Kali ini, aku tidur dari pukul 02.30 an dini hari sampai pada pukul 18.30 an petang (malam) hari. Alasan yang aku buat buat adalah karena sudah ebrapa lama ini aku disibukkan (cuih, bangke banget bahasanya) oleh tugas tugas UAS. Duh mungkin ga cuma aku (pastinya) yang merasakan bahwa menjelang dan sewaktu UAS, adalah hectic days... Tidur pagi bangun pagi adalah hal yang biasa, diburu buru ngeprint, berebut pinjaman buku di UPT, dan kegilaan kegilaan lainnya.

Puncaknya adalah hari ini ketika aku mendapati sekelilingku gelap gulita (gundah gulana) dan keadaan di luar berangin (sumpah Jogja nakutin banget tadi). Aku terbangun karena getaran hp tanda sms diterima dari seorang teman (Fiit jelek kek bebek). Isinya :

Aya kau dmn?boleh mnt
tolong gak.jemput gw
dkompa mau pulang kekos
tp bis ga ado.aku cape bwt
jalan eung.

Aku bangun terhuyung dala kegelapan (belum sadar kalo ternyata daerahku di Pogung Lor dan Pandega Marta mati lampu). Aku menuju kamar adekku, kutendang tendang kasurnya sambil memanggil manggil namanya. Tetapi tidak ada sautan, berarti dia tidak ada di kamar. Aku langsung menuju kamar mandi, buang air kecil, cuci muka, dan sikat gigi. Tapi aku ga tau itu punya siapa hahaha, maklum gelap... Kalo ga punya aku ya punya Kiki atau Ijal... Bodo'... Aku raih aja hp buat penerangan, aku pake sweater biru garis garis, celana panjang hitam, dan kerudung biru dongker, tak lupa kaos kaki bergambar cherry merah (tapi yang ini ga dipake, jaga jaga aja kalo ntar kedinginan, masukkan dalam tas jinjing) hehehe...

Bodonya aku, aku tuh punya persediaan lilin ternyata! Tapi aku sadar setelah siap berangkat! Huhuhu benar benar terkena gangguan frekuensi otak karena tidur 19 jam! Pa udah di garasi, aku dapet sms lagi dai si Fiit :

Aya dtnggu dkos aja.sorry2.

Langsung aja tuh aku esmosi, aku balas dengan :

Ah yg mn sih yg bnr???

Tapi akhirnya aku tetap menjemput Fiit tapi di kosnya buat dinner bareng. Pas aku beranjak meninggalkan daerah kontrakan, aku berpikir jangan jangan tadi habis ada bencana tapi aku ga tau hahaha, bodoh... Fiit juga menyadarkan bahwa malam ini adalah malam minggu... Oh tidaaak! Kok cepet banget waktu itu berlalu... Berarti besok pagi udah harus nyetak proposal... Dan sebagainya... Duh, ternyata tidur itu benar benar suatu anugerah (atau bencana???)


P.S : aku tetap akan menulis tentang perahu pinisi!!

Wednesday, January 7, 2009

The Freedom Writers : A Toast for Change



...from this moment on,

every voice that told you,“you can’t” is silenced!

Every reason that tells you : things will never change,

disappears...



Pada tanggal 31 Desember, saya diberi film menarik oleh adik saya. The Freedom Writers. Pada awalnya saya mengira bahwa ini adalah film tentang jurnalistik atau semacamnya. Ternyata ini adalah sebuah film yang diangkat dari sebuh kisah nyata tentang rasisme yang terjadi di Long Beach, California. Tugas ini saya tulis dengan menggunakan format penulisan karya ilmiah populer agar lebih menarik. Mohon maaf sebelumnya.


SINOPSIS


Erin Gruwell (diperankan oleh Hillary Swank) berprofesi sebagai guru bahasa Inggris ketika isu rasisme di Amerika begitu hangat. Menurutnya, “peperangan” rasisme yang sesungguhnya tidak terjadi di dunia luar melainkan di sekolah. Dengan penuh harapan dan semangat, Erin mengajar bahasa Inggris di kelas 203 (lebih dikenal sebagai Room 203), yang di dalamnya terdapat beragam gank ras yang selalu mengelompok. Dalam film ini ditampilkan ras Kamboja (Cambodia), kulit hitam (The Black People), seorang kulit putih (The White People), dan sebagainya.


Pada awal kedatangan Erin (The White people), para murid sama sekali tidak tertarik dengan kehadirannya dan menganggap Erin tidak tahu tentang kehidupan yangs sesungguhnya. Bagi mereka (murid kelas 203), kehidupan adalah bagaimana caranya mereka selamat dari kekerasan seperti penembakan yang mengatasnamakan ras. Setiap murid merasa tidak aman jika berada di luar sekolah bahkan di luar rumah mereka sendiri.


Tidak hanya menghadapi murid dari berbagai ras, Erin juga menghadapi kenyataan bahwa yang “memulai” pengelompokan justru dimulai semenjak mereka duduk di bangku sekolah. Kelas 203 merupakan kelas di mana muridnya didominasi oleh The Black People yang dianggap mempunyai kemampuan jauh di bawah The White People. Pihak sekolah melarang mereka untuk membaca buku-buku yang dibaca oleh murid dari kelas lain karena dianggap tidak mampu “mengkonsumsi” buku-buku tersebut. Erin menyadari bahwa ada batas yang tidak terlihat (invisible border) di antara murid-muridnya.


Kemudian Erin menemukan cara untuk “merangkul“ kehidupan muridnya dengan memberikan mereka buku harian (jurnal) yang harus diisi setiap hari. Di buku itu mereka bebas menuliskan apa saja dan jika mereka memperbolehkan Erin membaca, buku tersebut harus diletakkan di lemari kelas. Awalnya Erin ragu cara ini akan berhasil ternyata semua murid menyanggupinya. Dari sinilah Erin mengetahui bahwa kehidupan mereka memang keras dan semakin bersemangat untuk merubah kehidupan muridnya. Erin rela bekerja paruh waktu (part time) di beberapa tempat demi mengumpulkan uang untuk membeli buku yang dianggap tidak sanggup dibaca oleh mereka, yaitu buku harian Anne Frank (The Diary of Anne Frank) -seorang Yahudi korban Holocaust-.


Tidak hanya itu, Erin juga mengundang korban-korban Holocaust lainnya untuk makan malam bersama muridnya. Kemudian seorang sahabat yang pernah menyelamatkan Anne Frank dari kejaran Nazi -Miep Gies- juga diundang dari Switzerland ke Long Beach dengan usaha penggalangan dana. Usaha-usaha ini rupanya semakin mengakrabkan Erin dan muridnya. Usaha-usaha Erin lambat laun menyadarkan murid-muridnya bahwa kekerasan terhadap sesama merupakan suatu hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Murid-murid yang pada awalnya saling membenci karena berbeda ras, akhirnya menjadi berteman dan menghancurkan invisible border yang selama ini mengurung mereka. Beberapa dari mereka membuang senjata api yang selama ini dijadikan alat perlindungan diri dan meninggalkan kehidupan gank jalanan.


Dalam berbagai kasus murid Erin, salah satu tokoh diajarkan Erin tentang arti kejujuran. Eva -seorang keturunan Hispanic- menjadi saksi penembakan yang menimpa salah satu teman dari teman sekelasnya yang ber-ras Kamboja. Eva merasakan dilema, di antara dua pilihan : menyelamatkan teman satu rasnya dengan berbohong bahwa temannya tersebut tidak melakukan penembakan ataukah menyatakan bahwa teman satu rasnya tersebut memang melakukan penembakan. Akhirnya Eva memilih yang kedua meski dia harus menanggung resiko perlawanan dari rasnya sendiri.


Usaha-usaha Erin ini dianggap salah seorang guru sebagai “ancaman”. Karena ternyata murid-murid Erin menginginkan agar mereka tetap bersama hingga di kelas Junior dan Senior. Usaha ini mendapat perlawanan keras dari pihak sekolah. Padahal itu adalah sesuatu yang tidak mungkin karena Erin msih tergolong guru baru. Sehingga ia belum memiliki senioritas untuk menjadi guru di kelas Junior dan Senior. Tidak menyerah, ia malah menugaskan murid-muridnya untuk membuat suatu proyek akhir. Dengan bantuan 35 unit komputer dari temannya, Erin membimbing muridnya untuk membuat suatu buku bersama yang memuat kisah-kisah yang ada pada buku harian (jurnal) mereka terdahulu. Buku tersebut diberi judul The Freedom Writers Diary.


Memang pada akhirnya Erin dan suaminya bercerai. Hal ini didasari atas kecemburuan suaminya karena Erin sangat peduli pada murid-murid dan “lupa” padanya. Juga karena suami Erin merasa bahwa yang emnjadi istri adalah dirinya dan Erin adalah kepala rumah tangga. Ternyata hal itu tidak membuat Erin goyah karena pada akhirnya juga, ayahnya yang tidak mendukung malah balik mendukung karena Erin sangat bekerja keras demi perubahan murid-muridnya.


Akan tetapi secara mengejutkan, akhirnya Erin berhasil melobi pejabat pendidikan untuk tetap mengajar kelas 203 hingga tahun Senior. Ini semua berkat kerja keras mereka membuat the Freedom Writers Diary yang sanggup menggugah pejabat pendidikan. Hal ini membuat murid-muridnya sangat bersemangat dan pada akhirnya sebagian besar murid kelas 203 menjadi yang pertama di keluarga mereka lulus dari SMU dan sebagian meneruskan ke perguruan tinggi. Mengikuti jejak beberapa muridnya, akhirnya Erin mengajar ke California State University, Long Beach. Murid-murid Erin menyebut dirinya sebagai Freedom Writers dan Erin sebagai Mrs. G sebagai panggilan akrab. Hubungan keluarga yang dibina dalam ruang 203 menghancurkan batas-batas rasisme di SMA Woodrow Wilson dan juga Amerika Serikat selanjutnya.


ANALISIS


Dalam film ini ada beberapa hal yang bisa diangkat yaiut permasalah rasisme dan gank, diskriminasi yang terjadi di dalam dunia pendidikan, ruang kelas yang “menjelma” menjadi rumah hingga pentingnya peranan keluarga.


1. Racist dan Gank


Film The Freedoms Writers ini menampilkan isu ras. Masing-masing ras saling berlomba untuk mendapatkan pengakuan dengan cara bergabung dengan gank dari ras yang sama dan senasib. Pada awal film, ditampilkan bahwa untuk menjadi anggota suatu gank maka ia harus diajarkan kekerasan dengan cara dipukuli beramai-ramai. Tidak hanya di luar sekolah, di dalam sekolah pun sangat terlihat jelas ada batas-batas imajiner yang mengkotak-kotakkan mereka ke dalam area aman “sesama”. Tidak ada seorang pun yang berani melanggar batas-batas tersebut.

Dari salah satu permasalahan yang dihadapi oleh murid-murid Erin, saya mengangkat kisah Eva. Pola pikir Eva mengalami pergeseran, darah Hispanic memang mengalir deras dalam diri Eva. Akan tetapi pada akhirnya Eva memilih untuk berpihak pada kejujuran daripada memberikan kesaksian palsu demi melindungi kelompoknya (ras Hispanic).


2. Diskriminasi Dunia Pendidikan


Ketika Erin kali pertama melihat situasi sekolah, yang dilihatnya adalah adanya perbedaan antara kelas unggulan (didominasi oleh kulit putih, dan hanya ada satu kulit hitam). Pemisahan kelas yang dilakukan oleh sekolah didasarkan atas pemikiran dan stereotip bahwa pada umumnya The Black People , Hispanic, Kamboja, serta ras di luar kulit putih tidak mendapatkan nilai akademis yang tinggi. Menurut Erin, malah hal ini yang menyebabkan mereka tidak bisa bersaing secara sehat dengan The White People dalam bidang akademis.

Akan tetapi yang membuat saya terkejut adalah bahwa kepala sekolah di SMU tersebut adalah The Black People. Hal ini menandakan bahwa ia mendapat kedudukan tersebut karena pandai. Namun, ternyata kepala sekolah tersebut juga tidak mampu berbuat banyak untuk membantu Erin karena berada dalam “bayang-bayang“ anak buahnya yang termasuk dalam ras kulit putih. Satu hal yang juga membuat kecewa adalah perlakuan para guru yang sangat merendahkan murid-murid “terbelakang” di kelas 203. Kebetulan atau tidak, guru-guru tersebut dari golongan ras kulit putih. Seorang pendidik yang seharusnya mengapus batas-batas rasisme malah ikut menyuburkan rasisme. Sungguh ironis.


3. Ruang 203 – Sebuah Keluarga


Dari film ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar keluarga non-kulit putih (terutama yang berasal dari kalangan ekonomi bawah) adalah keluarga yang tidak harmonis. Tetapi murid-murid Erin merasa bahwa ruang kelas mereka adalah rumah nyata di mana mereka bisa saling melengkapi dan menghargai satu sama lain. Mereka sudah menganggap bahwa mereka adalah keluarga walaupun berasal dari ras yang berbeda-beda.

Walaupun Erin kehilangan keluarganya (hubungan antara suami dan istri) tetapi ia menciptakan sebuah keluarga baru. Dalam film ini juga tersirat bahwa istri yang terlalu sibuk bekerja melebihi suaminya dianggap sebagai suatu “pelanggaran“. Karena suaminya merasa derajatnya lebih rendah dibanding dengan istrinya.



KOMENTAR


Rasisme di Amerika Serikat memang telah menjadi sesuatu yang inherent (melekat). Setelah tiga puluh tahunan Civil Right Act dikeluarkan, ketegangan rasisme cenderung meningkat dan mencapai titik yang tinggi di kota-kota seperti New York, Boston, dan Chicago. Rasisme telah menciptakan kemiskinan dan menimbulkan masalah-masalah sosial, menjadikan The Black People itu adalah underclasses atau masyarakat kelas bawah.

Sejarah awal rasisme -sebagaimana dilacak M Fredrickson- setidaknya bisa ditelusuri dari Spanyol. Pada abad 12 sampai 13, pengikut Islam, Yahudi, dan Kristen hidup berdampingan. Tetapi di akhir abab 14 dan awal 15, timbulnya konflik dengan orang Moor lalu memercikkan diskriminasi terhadap Islam dan Yahudi. Di sini tampak kebencian yang bersifat sektarian lalu menjadi kebencian yang bersifat rasial dalam bentuk pengusiran. Setelah Spanyol dibersihkan dari orang-orang Yahudi dan Moor, kemudian mulai menjajah “dunia baru“ (Amerika) dan menemukan jenis perbedaan baru yaitu orang-orang primitif dan kurang beradab.

Orang Amerika merasialkan orang lain dan menganggap dirinya paling manusiawi. Puncak supremasi kulit putih itu lalu mencapai perkembangan ideologis yang paling lengkap terjadi di Amerika Serikat bagian Selatan antara tahun 1890 hingga 1950-an. Sementara itu, orang Jerman melengkapi dirinya sendiri dengan identitas rasial sehingga merasa perlu untuk menyingkirkan orang lain dari identitas ras unggul Kaukasia (bangsa Arya) yang memuncak pada tahun 1933 dan 1945.

Tata pikir spesifik posmo adalah : kontradiksi, kontroversi, paradoks, dan dilematis. Posmo lebih melihat realitas sebagai problematis, sebagai yang selalu perlu di-inquired, yang selalu perlu di-discovered, sebagai yang kontroversial. Bukannya harus tampil ragu, melainkan harus memaknai dan selanjutnya in action. Maka apa yang dilakukan oleh Erin adalah suatu pemikiran yang sangat posmo. Erin berusaha untuk memandang suatu “pengelompokan” murid-murid sekolah oleh para pendidik sebagai sesuatu yang nyata problematis, yang selama ini hanya diangggap suatu hal yang biasa.

Pemikir postmodern cenderung menggembor-gemborkan fenomena besar pramodern seperti emosi, perasaan, intuisi, refleksi, spekulasi, pengalaman personal, kebiasaan, kekerasan, metafisika, tradisi, kosmologi, magis, mitos, sentimen keagamaan, dan pengalaman mistik. Teoritisi postmodern menolak kecenderungan modern yang meletakkan batas-batas antara hal-hal tertentu seperti disiplin akademis, budaya dan kehidupan, fiksi, teori, image dan realitas. Serta postmodern menolak gaya diskursus akademis modern yang teliti dan bernalar.

Dalam hal ini, apa yang dilakukan oleh pihak akademisi di sekolah tempat Erin mengajar adalah pemikiran-pemikiran yang ditolak oleh pemikir posmodern. Bagi akademisi tersebut, mengajar adalah sekedar mengajar, tidak perlu memikirkan hubungan pribadi antara guru dan murid. Padalah Erin menalarkan bahwa seorang guru harus memahami kondisi muridnya sebagai pendukung untuk mengajar. Bagi akademisi (guru-guru) lainnya, metode mengajar yang dilakukan Erin adalah metode yang instan dan tidak dapat dipraktekkan secara terus-menerus. Erin menyadari hal itu tetapi ia tetap berusaha untuk selalu memahami muridnya. Ia berhasil merobohkan pemikiran-pemikiran (nalar-nalar) bahwa murid yang termajinalkan tidak akan berubah nasib. Bahwa mereka sudah ditakdirkan untuk selalu emnjadi yang “tertindas“.

Terlepas dari sejarah dan pembahasan mengenai ras dan rasisme, salah satu kisah yang saya soroti tentang tokoh Eva pada film ini adalah mengenai tubuh dan kekuasaan. Pada akhirnya Eva menyadari bahwa dia punya wewenang atas tubuh dan pemikirannya sendiri. Dia tidak lagi menuruti kemauan kelompoknya sebagaimana yang ia lakukan selama ini. Dengan banyaknya pengetahuan yang diberikan gurunya (Erin) tentang kekerasan yang terjadi di banyak tempat, Eva akhirnya menyadari bahwa rasisme adalah sesuatu yang tidak baik. Eva dan teman-teman yang selama ini merasa menjadi kelompok yang termajinalkan di sekolah (karena diletakkan di ruang 203) merasa diri mereka sejajar dengan yang lain karena mereka ternyata bisa membaca buku-buku yang hanya dibaca oleh orang kulit putih.

Untuk menciptakan masyarakat yang saling menghargai satu sama lain, masyarakat Amerika perlu membangun kesadaran baru tentang rasisme. Erin dalam Freedom Writers berhasil menunjukan bahwa sesungguhnya perbedaan ras bukan halangan bagi seseorang untuk sukses. Mereka yang merasa dimarjinalkan hanyalah suatu bentuk ketakutan (ketidakberdayaan) atas kelompok yang lain. Perlu disadari bahwa seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, rasisme bukanlah sesuatu yang relevan karena yang dibutuhkan untuk membangun suatu bangsa adalah intelektual, bukan warna kulit atau latar belakang ras.

Selain masalah rasisme, kekuasaan juga bukan terletak pada warna kulit melainkan pada intelektual (dalam kasus film ini, di mana pada akhirnya mereka sadar bahwa mereka sederajat dengan kaum kulit putih). Seperti yang dikatakan Foucault, maka murid-murid Erin akhirnya sadar bahwa kekuasaan ada pada mereka sendiri, bahwa dengan memiliki pengetahuan mereka memiliki kekuasaan atas diri (tubuh) mereka sendiri.



Beberapa Sumber :

Best, Steven dan Dauglas Kellner. 2003. Teori Postmodern : Interogasi Kritis. Malang: Boyan Publishing.

Donald, James. 1992. “Race, Culture and Difference“. Thousand Oaks-California : Sage Publications Ltd.

www.freedomwritersfoundation.org

id.wikipedia.org/wiki/Holocaust

http://azzkee.multiply.com/reviews/item/15

Haduh haduh ada satu blog yang aku lupa punya siapa (maaf maaf, thanks dah menginspirasi tata cara penulisan habisnya butek make yang kaku kaku maunya yang ilmiah populer hehehe)

TERNYATA TUGAS UAS TEORI POSTMODERN ASYIK HAHAHA GA KAYA' EPISTEMOLOGI!!!


Sunday, January 4, 2009

Jijaaay bajaaay!!!

Goat damn!!!
Aku kepegang inguuus, di ban motooor, bagaimana bisaaa? Aaaaaargh streees, sapa yang punya ingus [atau dahak, dunno, yang jelas sticky banget!!!] Siaaaaaaaaaaaaaaaaal!!!


Aku ngidam roti bakar pukul 4 sore tadi, dan kepikiran buat ke tempat Fiit [jelek], niatnya sekalian beli lotek, roti bakar coklat [oishiiiii], mbalikin VCD ke Wahana, dan beli rujak es krim... Niat tinggal niat... Yang ada aku cuma bertandang ke tempat Fiit [jelek] dan langsung cabut ke Wahana... Dalam perjalanan ke Wahana, aku udah ngerasa ada yang ga beres dengan salah satu ban motorku... Entah depan entah belakang tapi keknya yang belakang... Sesudah bertandang, aku nganter Fiit [jelek] ke rumah makan Padang di daerah Ishiro... Trus aku cabut ke Wahana [duh kalimatku njelimet, habis masih esmosiii]...

Masih di depan Wahana [setelah mbalikin VCD], aku benar benar yakin kalo banku gembos!!! Padahal tadi [sebelum ke Wahana, tuh kan kalimatku njelimet] aku udah mompa yang belakang... Tapi ternyata yang bocor adalah yang depan!!! Bagaimana bisa??? Tidak pernah terjadi dalam hidupku... Dengan rekor menambal ban lebih dari 6 kali lebih [mungkin], selalu ban belakang yang bermasalah huhuhu...


Akhirnya aku menambal di depan Circle K... Sembari menunggu, aku nonton Camp Rock yang baru aku sewa tadi [hihihi, hari gini masih berani nonton VCD? Tugas??? Lewaaat!!!]...

Oh ya jadi lupa gimana kronologis aku bisa kepegang ama itu ingus!!!
  1. Aku duduk menunggu mas yang akan menambal banku, soalnya dia lagi beli maem gitu deh [ngerti maksudku?].
  2. Aku nonton Camp Rock.
  3. Iseng iseng ngeliat ke arah ban motor.
  4. Aku berdiri, ngecek ban belakang.
  5. Tendang tendang, tindih tindih, ga apa apa tuh.
  6. Pegang-pegang... Ih ada yang sticky sticky gitu deh...
  7. Untung aga aku cium tapi lengket berlendir daaan aku sadar itu inguuuuuus!!!
  8. Sambil memaki-maki [aku lupa jenis makiannya] aku berjalan ke depan.
  9. Dueeeeeeeer ban motor yang depan mliak mliuk... Gembooos!!!
  10. Kok bisaaaaaaaaa???
Psst Psst : mungkin gara gara Fiit [jelek] ne huhuhu dasar untuuu!!! Teman teman plis jangan suka buang sampah sembarangan, apapun itu, eek kek, ingus kek, upil kek, atau uang...


Sekedar pamer... Just for next entry...

My simple design...
Title : Hada deeeh hehehe =p

Saturday, January 3, 2009

Vincent!!!


Was that you???

BTW :

I lost the days!!! Hohoho I just realized that today is Saturday [nite]!!! Goat [not dare to say God] damn!!! Aaaaaaaaaaaaaaargh!!!

DEADLINE DEADLINE DEAAAADLINEEEE!!!!!!!!!