Saturday, March 26, 2011

It's an Amazing Life When You Don't Have Any Idea Where You'll End Up

Dear bloggy,

Sudah lama sejak terakhir kita bercumbu. Menuangkan begitu banyak rasa dalam tulisan hingga terkadang tidak tau lagi apa makna dan inti cerita. Well, postingan kali ini mungkin agak aneh. Tibatiba saja ngomongin masalah berakhirnya suatu hidup.

Kapan sih aku tau apa yang benarbenar ku mau? Apa kau pernah merasakannya juga, teman? Mengerti betul keinginan yang sejati? Well, aku ga pernah. Udah kuliah pengennya kerja. Udha kerja pengennya nikah. Beberapa hari kemudian ngajuin surat resign. Malemnya menyesal karena ternyata di sekitarku banyak cita cerita dan cinta. Dua hari kemudian geregetan lagi pengen berhenti kerja lantas kuliah dan bisnis.

Ah ya! Aku kan manusia yang katanya selalu saja ga pernah puas. Setubuh? Ya, kalo ga setubuh gapapa. Toh itu pilihanmu. Yap! Pilihan. Berbicara mengenai pilihan, selaaaaaalu saja hidup ini penuh dengan pilihan. Faktor resiko? Tanggung sendiri. Tapi kadang yang nyebelin adalah ketika kita sudah memilih dan orang lain memberikan jastifikasi. "Ih kok kamu gitu sih? Kan sayang bla bla blerrr".

Hell yeaaaaaah. Halooooooow. Ini hidup memang begitu. Ga suka? Diem aja deh! Atau memang ungkapan itu adalah suatu wujud kepedulian padaku? Hmmm mungkin beda tipis tapi tetep dong aku bisa membedakan mana yang peduli dan tidak :p

Kejam. Aya kejam. Sejak kapan kau berani berkata begini pada seorang teman? Well, mari kita renungkan apa makna dari seorang teman. Mengheningkan cipta, mulai!

Teman, adalah teman.

Simple kan?

#apasih#

Intinya adalah, hidup itu menyenangkan bin me-nak-jub-kan ketika kau tidak tau akan berakhir di mana. Melangkahlah selagi bisa dan jangan sekalikali berkata, "Duh kenapa tadi arahnya ke sini?".

Karena kejutan ada di depan dan bukan di belakang, so keep on moving forward! Menyerah bukan berarti kalah. Melangkah bukan berarti run away...


So much love,
Aya